Kamis, 13 Maret 2014

MAKALAH ETIKA DAN BUDAYA

MAKALAH ETIKA DAN BUDAYA
ANAK SUKA NONGKRONG, HARUSKAH DIBIARKAN?





NAMA:APRI NURMAKHFURI
NIM: KP.13.00928

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA
YOGYAKARTA
2013/2014
I. Uraian Masalah
Nongkrong adalah suatu kegiatan yang dilakukan sendiri atau beramai-ramai dengan cara duduk santai di suatu tempat yang ramai (biasanya). Isi dari nongkrong itu hanya ngobrol, ketawa-tawa dang ngeceng (ngeliat-liat cewek atau cowok) dan pengamatan (entah pengamatan apapun itu).
Nongkrong adalah suatu kegiatan yang hanya menghabiskan waktu saja. Nongkrong bagi kebanyakan orang adalah suatu kegiatan yang hanya membuang waktu saja dan tidak berguna. Tetapi sebagian dari mereka ada yang berpendapat bahwa masih ada hal yang lebih berguna yang bisa kita lakukan selain nongkrong. Kebiasaan nongkrong bisa dikatakan kebiasaan yang baik dan bisa juga dikatakan kebiasaan yang buruk juga tergantung kitanya mau ikut yang buruk atau yang baik.
Sebenarnya semua orang mempunyai cara pandang yang berbeda pada masing–masing orang untuk melihat suatu kejadian. Tetapi tidak semua kegiatan nongkrong itu semuanya negatif dan tidak semua kegiatan nongkrong itu selamanya buang-buang waktu. Isi dari nongkrong adalah ngobrol, ketawa-tawa, ngeceng dan pengamatan pada orang yang lewat di depan mereka.
1. Ngobrol
Dari ngobrol itu sendiri kita ambil sisi positifnya adalah kita bisa menjaga tali persahabatan atau pertemanan, saling bertukar informasi, saling mengerti satu sama lainnya, mendengarkan dan mengungkapkan keluh kesah (curhat).
2. Ketawa-tawa
Jelas banget ketawa sangat penting karena sangat berguna bagi manusia. Contohnya: melemaskan otot-otot, melancarkan aliran darah, meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
3. Ngeceng
Dimana kita bisa sekedar melihat-lihat lawan jenis dengan maksud berkenalan dan menambah teman. Kita juga bisa mengenal orang lain karena semakin banyak kita mengenal orang lain, kita bisa mengenal karakteristik orang lain yang berbeda-beda .
4. Pengamatan
Pengamatan adalah pengawasan terhadap perbuatan, kegiatan, keadaan orang lain. Tetapi kebanyakan dari anak nongkrong hanya melakukan pengamatan pada sesuatu yang bagi mereka bagus. Contohnya: cowok atau cewek yang lewat. Tanpa kita sadari, kita dapat mendiskripsikan orang tersebut dan dapat mengetahui sedikit karakteristik pada orang yang lewat itu.
II. Analisis Kasus
1. Mengapa terjadi anak-anak suka nongkrong?
a. Ada yang bilang kalau nongkrong itu tujuannya untuk melepas lelah sambil memperbincangkan banyak hal
b. Nongkrong menjadi salah satu sarana untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya
c. Kurangnya perhatian dari keluarganya jadi seringnya anak nongkrong
d. Rasa ingin tahunya anak-anak akan pergaulan bebas
e. Banyak anak-anak yang ingin menambah pergaulan biar tidak kurang pergaulan
2. Bagaimana menyelesaikan masalah tersebut?
a. Orang tua lebih perhatian sama anak-anaknya
b. Dari kecil, anak-anak dibiasakan untuk belajar akan kedisiplinan
c. Memperbanyak kegiatan yang positif dan membutuhkan waktu
3. Bagaimana cara mencegah terjadinya kejadian serupa?
a. Orang tua lebih mengarahkan anak-anaknya ke hal-hal yang positif
b. Pihak berwajib melakukan penertiban/razia pada jam-jam sekolah ataupun pada saat jam-jam malam
III. Kesimpulan
Setiap hal-hal yang kita kerjakan tidak pernah ada yang sia-sia, selalu saja ada hal yang bisa kita ambil dari kegiatan nongkrong itu sendiri tetapi jangan setiap jam juga kita nongkrong. Nongkronglah dengan bijak, nongkrong di toko buku mungkin selain kita bisa baca-baca buku kita bisa menambah ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar